Find something other

Tabs Menu

General Journal

Jurnal umum (General Journal) adalah tempat untuk mencatat perkiraan-perkiraan yang harus di debet atau di kredit besrta jumlahnya. Untuk penulisan perkiraan kredit agak menjorok ke dalam.

Yang perlu diperhatikan dalam menjurnal adalah letak perkiraan-perkiraan pada saat bertambah atau berkurang. Berikut ini adalah jenis-jenis perkiraan dan letak saldo normalnya :
Jenis perkiraan   Bertambah   Berkurang   Saldo Normal
Harta                  Debet            Kredit           Debet
Biaya                  Debet            Kredit           Debet
Kewajiban            Kredit            Debet           Kredit
Modal                 Kredit            Debet           Kredit
Pendapatan           Kredit            Debet           Kredit

Untuk akun akun tertentu memiliki saldo normal yang terbalik karena bersifat mengurangi seperti: 
  • Cadangan piutang tak tertagih (Allowances for Bad Debt).
    Karena perkiraan ini mengurangi perkiraan Piutang (A/R) maka bersaldo di sebelah kredit tetapi tetap dikelompokan sebagai Harta (Assets).
  • Akumulasi penyusutan aktiva tetap (Acc. Depre. of Fixed Assets).
    Karena perkiraan ini mengurangi perkiraan Akitiva tetap (Fixed Assets) seperti kendaraan, gedung, mesin dll, maka bersaldo di sebelah kredit tetapi tetap dikelompokan sebagai Harta (Assets).
  • Pengambilan pribadi seperti Prive (untuk perusahaan selain PT) atau Deviden (untuk perusahaan PT).
    Karena perkiraan ini mengurangi perkiraan Modal (untuk perusahaan selain PT) atau Saham Biasa (untuk perusahaan PT)  maka bersaldo di sebelah Debet tetapi tetap dikelompokan sebagai Modal.
  • Pembelian barang dagang atau bahan baku
    Karena perkiraan ini mengurangi perkiraan Penjualan maka bersaldo di sebelah debet (penjualan adalah akun yang digunakan oleh perusahaan dagang dan industri sementara perusahaan jasa menggunakan akun pendapatan).
  • Retur dan potongan
    Untuk retur dan potongan penjualan bersaldo debet karena mengurangi perkiraan penjualan yang bersaldo kredit. Untuk retur dan potongan pembelian bersaldo kredit karena mengurangi perkiraan pembelian yang bersaldo debet.
Untuk contoh kasus pilih kategori berikut ini:
Khusus Perusahaan Dagang dan Industri ada penambahan akun seperti :

No. Akun Perusahaan Industri

Di bawah ini adalah klasifikasi perkiraan atau nomor akun (Account No.) pada umumnya yang digunakan oleh perusahaan industri.
1.        Assets
1.1.   Current Assets
1.1.1.      Cash
1.1.2.      Account Receivable
1.1.3.      Allowances for Doubtful
1.1.4.      Notes Receivable
1.1.5.      Revenue Receivable
1.1.6.      Raw Material Inventory
1.1.7.      Work In Process Inventory
1.1.8.      Finished Goods Inventory
1.1.9.      Helper Inventory
1.1.10.  Supplies
1.1.11.  Prepaid Expenses
1.2.   Fixed Assets
1.2.1        Equipment
1.2.2        Acc. Depre. Equipment
1.2.3        Vehicle
1.2.4        Acc. Depre. Vehicle
1.2.5        Machine
1.2.6        Acc. Depre. Machine
1.2.7        Building
1.2.8        Acc. Depre. Building
1.2.9        Land
2.        Liabilities
2.1.   Current Liabiloities
2.1.1        Account Payable
2.1.2        Notes Payable
2.1.3        Expenses Payable
2.1.4        Unearned Revenues
2.2.   Long Term Liabikities
2.2.1        Bank Loan
3.        Owner’s Equity
3.1.1        Capital
3.1.2        Prive
4.        Sales
4.1.1.      Sales
4.1.2.      Sales Returns and Allowances
4.1.3.      Sales Discounts
5.        Purchase
5.1.1.      Purchase
5.1.2.      Freight In
5.1.3.      Purchase Returns and Allowances
5.1.4.      Purchase Discounts
6.        Expenses
6.1.   Sales Expenses
6.1.1.      Advertising Expense
6.1.2.      Sales Salaries Expense
6.1.3.      Store Supplies Expense
6.1.4.      Depre. Store Equipment Expense
6.1.5.      Freight out
6.1.6.      dll.
6.2.   Adm. & General Expenses
6.2.1.      Office Salaries Expense
6.2.2.      Office Supplies Expense
6.2.3.      Depre. Office Equipment Expense
6.2.4.      Rent Expense
6.2.5.      Insurance Expense
6.2.6.      Depre. Building Expense
6.2.7.      Depre. Vehicle Expense
6.2.8.      dll.
7.        Other
7.1.            Other Revenue
7.1.1. Semua pend. diluar usaha
7.2.            Other Expenses
7.2.1. Semua biaya diluar usaha
7.3.1.      Income Tax

No. Akun Perusahaan Dagang

Di bawah ini adalah klasifikasi perkiraan atau nomor akun (Account No.) pada umumnya yang digunakan oleh perusahaan dagang.
1.        Assets
1.1     Current Assets
1.1.1. Cash
1.1.2. Account Receivable
1.1.3. Allowances for Doubtful
1.1.4. Notes Receivable
1.1.5. Revenue Receivable
1.1.6. Merchandise Inventory
1.1.7. Supplies
1.1.8. Prepaid Expenses
1.2     Fixed Assets
1.2.1. Equipment
1.2.2. Acc. Depre. Equipment
1.2.3. Vehicle
1.2.4. Acc. Depre. Vehicle
1.2.5. Building
1.2.6. Acc. Depre. Building
1.2.7. Land
2.      Liabilities
2.1.   Current Liabiloities
2.1.1. Account Payable
2.1.2. Notes Payable
2.1.3. Expenses Payable
2.1.4. Unearned Revenues
2.2.   Long Term Liabikities
2.2.1. Bank Loan
3.      Owner’s Equity
3.1.1.      Capital
3.1.2.      Prive
4.      Sales
4.1.1.      Sales
4.1.2.      Sales Returns and Allowances
4.1.3.      Sales Discounts
5.      Purchase
5.1.1.        Purchase
5.1.2.        Freight In
5.1.3.        Purchase Returns and Allowances
5.1.4.        Purchase Discounts
6.      Expenses
6.1.        Sales Expenses
6.1.1.      Advertising Expense
6.1.2.      Sales Salaries Expense
6.1.3.      Store Supplies Expense
6.1.4.      Depre. Store Equipment Expense
6.1.5.      Freight out
6.1.6.      dll.
6.2.    Adm. & General Expenses
6.2.1.      Office Salaries Expense
6.2.2.      Office Supplies Expense
6.2.3.      Depre. Office Equipment Expense
6.2.4.      Rent Expense
6.2.5.      Insurance Expense
6.2.6.      Depre. Building Expense
6.2.7.      Depre. Vehicle Expense
6.2.8.      dll.
7.      Other
7.1.            Other Revenue
7.1.1.      Semua pend. diluar usaha
7.2.            Other Expenses
6.2.1.      Semua biaya diluar usaha
7.3.1.      Income Tax

Nomor Akun

     Nomor akun digunakan untuk mengklasifikasikan akun-akun atau perkiraan-perkiraan yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Akun-akun tersebut dapat disesuaikan menurut kebijakan perusahaan masing-masing.
     Pada umumya akun-akun dibagi dalam 6 kelompok (untuk perusahaan jasa) dan 7 kelompok (untuk perusahaan dagang dan industri).

Untuk perusahaan jasa kelompok-kelompok akun yang sering digunakan antara lain :
  1. Harta
    1. Harta Lancar
    2. Harta Tetap
  2. Utang
    1. Utang Lancar
    2. Utang Jangka Penjang
  3. Modal (Owner's Equity)
  4. Pendapatan Jasa (Service Revenue)
  5. Biaya-biaya Operasional (Operating Expenses)
  6. Hal-hal diluar usaha (Other)
    1. Pendapatan pendapatan luar usaha
    2. Biaya-biaya luar usaha
    3. Pajak Pendapatan
Untuk akun perusahaan jasa yang lebih lengkap, klik disini

Untuk perusahaan dagang dan industri kelompok-kelompok akun yang sering digunakan antara lain :
  1. Harta (Assets)
    1. Harta Lancar
    2. Harta Tetap
  2. Utang (Liabilities)
    1. Utang Lancar
    2. Utang Jangka Penjang
  3. Modal (Owner's Equity)
  4. Penjualan (Sales)
  5. Pembelian (Purchase)
  6. Biaya-biaya Operasional (Operating Expenses)
    1. Biaya-biaya bagian Penjualan
    2. Biaya-biaya bagian Administrasi dan Umum
  7. Hal-hal diluar usaha (Other)
    1. Pendapatan pendapatan luar usaha
    2. Biaya-biaya luar usaha
    3. Pajak Pendapatan
Untuk akun perusahaan dagang yang lebih lengkap, klik disini
Untuk akun perusahaan industri yang lebih lengkap, klik disini

     Perbedaan tersebut terjadi karena perusahaan jasa tidak memperjualbelikan barang dagang, tetapi hanya menjual jasa mereka. Otomatis mereka tidak melakukan pembelian barang dagang. Beda halnya dengan perusahaan dagang dan industri yang memperjualbelikan barang dagangan mereka. Jika mereka menjual barang maka mereka pun harus membeli barang yang akan mereka jual entah itu barang jadi atau bahan baku yang akan diolah lebih lanjut.

     Nomor akun yang biasa digunakan terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama menunjukkan kelompok akun, bagian kedua menunjukkan jenis dari kelompok akun tersebut dan bagian ketiga menunjukkan nomor urut dari akun tersebut.
     Contoh :
Kas bernomor akun 1.1.1
Bagian pertama (paling kiri) menunjukkan bahwa kas merupakan kelompok Harta
Bagian kedua (tengah) menunjukkan bahwa kas merupakan kelompok Harta Lancar
Bagian ketiga (paling kanan) menunjukkan bahwa kas bernomor urut 1

No. Akun Perusahaan Jasa

Di bawah ini adalah klasifikasi perkiraan atau nomor akun (Account No.) pada umumnya yang digunakan oleh perusahaan jasa.
1.        Assets
1.1     Current Assets
1.1.1. Cash
1.1.2. Account Receivable
1.1.3. Allowances for Doubtful
1.1.4. Notes Receivable
1.1.5. Revenue Receivable
1.1.6. Supplies
1.1.7. Prepaid Expenses
1.2     Fixed Assets
1.2.1.  Equipment
1.2.2.  Acc. Depre. Equipment
1.2.3.  Vehicle
1.2.4.  Acc. Depre. Vehicle
1.2.5.  Building
1.2.6.  Acc. Depre. Building
1.2.7.  Land
2.        Liabilities
2.1.   Current Liabiloities
2.1.1. Account Payable
2.1.2. Notes Payable
2.1.3. Expenses Payable
2.1.4. Unearned Revenues
2.2.   Long Term Liabikities
2.2.1. Bank Loan
3.        Owner’s Equity
3.1.1.      Capital
3.1.2.      Prive
4.        Revenues
4.1.1.      Service Revenue
5.        Expenses
5.1.1.      Advertising Expense
5.1.2.      Rent Expense
5.1.3.      Insurance Expense
5.1.4.      Salaries Expense
5.1.5.      Supplies Expense
5.1.6.      Depre. Equipment Expense
5.1.7.      Depre. Vehicle Expense
5.1.8.      Depre. Building Expense
5.1.9.      dll.
6.        Other
6.1.   Other Revenue
6.1.1. Semua pend. diluar usaha
6.2.   Other Expenses
6.2.1. Semua biaya diluar usaha
6.3.1.      Income Tax

Untuk perkiraan-perkiraan yang dicetak tebal seperti :
  • Revenue Receivable (Pendapatan-pendapatan yang masih harus diterima)
  • Prepaid Expenses (Biaya-biaya yang dibayar dimuka)
  • Expenses Payable (Biaya-biaya yang masih harus dibayar)
  • Unearned Revenues (Pendapatan-pendapatan yang diterima dimuka)
Akan dibahas lebih lanjut di Jurnal Penyesuaian ( Adjustment Journal )

Piutang

Piutang adalah kondisi dimana kita memiliki hak untuk mendapatkan uang dari perusahaan lain yang berhutang kepada kita. Kondisi tersebut dapat terjadi karena penundaan penerimaan atas penjualan atau penjualan kredit.

Berikut adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada piutang bertambah:
  1. Perusahaan Jasa
    Diterima pendapatan jasa dari PT Triple X sebesar 10.000.000 belum dibayar.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan         Debet             Kredit

    Piutang                        10.000.000
       Pendapatan                                     10.000.000


  2. Perusahaan Dagang dan Industri.
    Dijual barang dagang kepada PT Triple X dengan syarat 2/10 n/30.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan         Debet             Kredit

    Piutang                        10.000.000
       Penjualan                                         10.000.000
    HPP                               8.000.000
       Persediaan Barang Dagang              8.000.000

    Atau
    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan         Debet             Kredit

    Piutang                        10.000.000
       Penjualan                                       10.000.000

    Penjualan dengan syarat 2/10 n/30 dapat diartikan bahwa penjualan tersebut dilakukan secara kredit. 2/10 berarti PT. Triple X mendapatkan discount sebesar 2% jika melunasi dalam jangka waktu 10 hari dari tgl pembelian. Sedangkan n/30 berarti batas waktu pelunasan yaitu 30 hari dari tgl pembelian. Untuk penjelasan kedua jurnal pada kasus ini akan dibahas selanjutnya.
 Selanjutnya adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat kas berkurang:
  1. Diterima pelunasan piutang dari PT Triple X sebesar Rp.10.000.000 untuk transaksi minggu lalu.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan         Debet             Kredit

    Kas                           10.000.000
       Piutang                                           10.000.000

Jadi piutang baru akan diakui setelah ada penjualan secara kredit dengan bukti transaksi faktur penjualan atau invoice yang kita keluarkan atau kita terbitkan.

Utang

Utang adalah suatu kondisi dimana kita mamiliki kewajiban untuk membayar kepada perusahaan lain. Utang timbul karena adanya penundaan pembayaran atau pembelian secara kredit. Dan utang berkurang jika terjadi pembayaran atau pelunasan atas utang tersebut.
Pada umumnya utang terdiri dari dua jenis yaitu utang lancar dan utang jangka panjang. Utang lancar adalah utang yang dalam pembayarannya memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun sedangkan utang jangka panjang memiliki waktu lebih dari satu tahun.

Berikut adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat utang bertambah.

  1. Dibeli secara kredit dari PT Triple X peralatan dan perlengkapan masing-masing sebesar 4.000.000 dan 1.000.000.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Peralatan                4.000.000
    Perlengkapan            1.000.000
       Utang Usaha                           5.000.000


  2. Ny. Nadhyn melakukan pinjaman kepada Bank sebesar 20.000.000 untuk kelancaran operasional usaha.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Kas                               20.000.000
       Utang Bank (Jk.panjang)                      20.000.000

Dibawah ini adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat utang berkurang
  1. Dibayar kepada PT Triple X atas pembelian peralatan dan perlengkapan minggu lalu sebesar 3.000.000

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Utang Usaha          3.000.000
       Kas                                    3.000.000
     
Pengakuan utang jangka pendek biasanya terjadi pada saat pembelian secara kredit dengan bukti transaksi faktur penjualan atau invoice dari perusahaan lain (supplier). Sedangkan pengakuan utang untuk beban yang belum dibayarkan akan dibahas selanjutnya di Pencatatan Beban dengan Metode Kas dan Metode Akrual.

Kas

Kas adalah uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan. Transaksi yang dapat menambah uang tunai perusahaan akan menambah akun kas dan sebaliknya transaksi yang dapat mengurangi uang tunai perusahaan secara langsung akan mengurangi akun kas. Jadi segala transaksi yang bersifat tunai akan berhubungan dengan kas.

Berikut adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat kas bertambah:
  1. Ny. Nadhyn menginvestasikan uangnya sebesar Rp.10.000.000 kedalam perusahaan.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan         Debet             Kredit

    Kas                           10.000.000
       Modal                                           10.000.000


  2. Diterima tunai pendapatan jasa sebesar Rp.10.000.000 dari PT Triple X.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan         Debet             Kredit

    Kas                           10.000.000
       Pendapatan                                     10.000.000

    Pendapatan tunai berarti pelanggan membayar lunas secara langsung.

  3.  Diterima pelunasan piutang dari PT Triple X sebesar Rp.10.000.000 untuk transaksi pada tanggal 15 Juni 2007.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan         Debet             Kredit

    Kas                           10.000.000
       Piutang                                           10.000.000

    Pelunasan piutang adalah pembayaran atas pendapatan sebelumnya yang belum dibayar oleh pelanggan. Contoh PT. Triple X (pelanggan) membeli barang pada tgl 1 Juni 2007 sebesar Rp. 20.000.000 secara kredit (belum dibayar). Pada tgl 15 Juni 2007 (seperti kasus di atas) PT. Triple X membayar separuhnya atau sebesar Rp. 10.000.000.
 Selanjutnya adalah contoh kasus dan pnyusunan jurnal pada saat kas berkurang:
  1. Dibeli perlengkapan dan peralatan secara tunai masing-masing sebesar 3.000.000 dan 7.000.000.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan         Debet             Kredit

    Perlengkapan               3.000.000
    Peralatan                    7.000.000
       Kas                                               10.000.000


  2. Dibayar gaji karyawan bulan ini sebesar 15.000.000.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan         Debet             Kredit

    Biaya Gaji                  15.000.000
       Kas                                               15.000.000


  3. Pelunasan utang kepada PT.X dari pembelian peralatan minggu lalu sebesar 5.000.000.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan         Debet             Kredit

    Utang                        5.000.000
       Kas                                               5.000.000


  4. Ny. Nadhyn mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadinya sebesar 2.000.000.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan         Debet             Kredit

    Prive                         2.000.000
       Kas                                               2.000.000

 Jadi yang perlu diingat mengenai akun kas adalah setiap penerimaan atau pembayaran yang mempengaruhi uang tunai. Anggap saja kas adalah isi dompet kita, saat kita membeli barang di warung maka kita akan mengeluarkan uang tunai, berarti pembelian barang tsb mempengaruhi kas kita. Tetapi saat kita membeli motor secara kredit (melalui leasing) kita tidak langsung membayarnya sehingga tidak akan mempengaruhi kas (perumpamaan ini tidak termasuk DP pembelian motor). Jika pembelian motor tsb menggunakan DP maka DP tersebutlah yang mempengaruhi kas kita bukan total pembelian motor.

Modal dan Prive

Modal adalah hak yang dimiliki oleh pemilik perusahaan. Sedangkan prive adalah pengambilan suatu harta perusahaan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk keperluan pribadinya. Modal dapat bertambah jika terjadi penambahan investasi baik berupa uang tunai (kas), perlengkapan, peralatan dll.
Untuk perusahaan NON PT akun untuk modal adalah Modal.
Untuk perusahaan PT akun untuk modal adalah Saham Biasa.
Ingat walaupun prive dikelompokan sebagai akun modal tetapi bersaldo normal debet (bertambah sebelah di debet dan berkurang disebelah kredit) karena prive bersifat mengurangi modal.

Berikut adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat modal bertambah.
  1. Ny. Nadhyn menginvestasikan uangnya sebesar 1.500.000 serta peralatan dan perlengkapan masing-masing 2.000.000 dan 500.000.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Kas                           1.500.000
    Peralatan                   2.000.000
    Perlengkapan                500.000
       Modal Ny. Nadhyn                       10.000.000

Dibawah ini adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat prive bertambah.
  1. Ny. Nadhyn mengambil uang tunai sebesar 2.000.000 untuk keperluan pribadinya.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit

    Prive                        2.000.000
       Kas                                           2.000.000

Pembelian, Ongkos Angkut Pembelian, Retur dan Diskon

Pembalian
Akun pembelian digunakan oleh perusahaan dagang dan manufaktur hanya untuk pembelian atas persediaan barang dagang, bahan mentah maupun bahan penunjang untuk produksi suatu produk. Jadi apabila membeli perlengkapan atau peralatan tidak akan mempengaruhi akun pembelian karena masing-masing sudah memiliki akun sendiri. Akun pembelian bersaldo normal debet (bertambah di sebelah debet dan berkurang disebelah kredit). Pembelian dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Jika tunai maka kas (uang tunai) kita akan berkurang tetapi jika pembelian tersebut ditunda pembayarannya (kredit) maka utang kita yang akan bertambah.

Berikut adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat penjualan bertambah:
  1. Dibeli sejumlah barang dagang kepada PT Triple X sebesar 5.000.000 dan baru dibayar sebesar 3.000.000.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Pembelian               5.000.000
       Kas                                       3.000.000
       Utang Usaha                           2.000.000

    Karena pembelian tersebut dilakukan secara tunai (3.000.000) dan kredit (2.000.000) maka, pembelian bertambah disebelah debet dan kas berkurang disebelah kredit sementara utang usaha bertambah disebelah kredit.
Ongkos Angkut Pembelian
Ongkos angkut pembelian adalah ongkos untuk mengirimkan barang dagang yang dibebankan kepada si pembeli. Jika ongkos tersebut dibebankan kepada kita sebagai pihak pembeli maka kita perlu membuka akun ini. Ongkos Angkut Pembelian bersaldo normal debet (bertambah di sebelah debet dan berkurang disebelah kredit).

Berikut adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal untuk ongkos angkut pembelian:
  1. Dibeli barang dagang secara tunai dari PT Triple X sebesar 8.000.000 dengan onglos angkut 500.000.
    Nama Perkiraan              Debet         Kredit
    Pembelian                         8.000.000
    Ongkos Angkut Pembelian       500.000
       Kas                                                 8.500.000
Retur Pembelian
Retur pembelian adalah sebuah kondisi dimana terjadi kerusakan atau ketidaksesuaian terhadap barang yang kita beli dari perusahaan lain sehingga barang tersebut harus dikembalikan lagi. Karena retur ini bersifat mengurangi akun pembelian maka retur pembelian bersaldo normal kredit (bertambah disebelah kredit dan berkurang disebelah debet). Walupun retur bersifat mengurangi akun pembelian, tetapi pada pencatatannya nilai yang diretur tidak mengurangi akun pembelian secara langsung. Itulah mengapa kita perlu membuka akun ini.
Sama halnya dengan retur penjualan, akun yang berdampingan dengan retur pembelian juga tergantung dengan cara pembelian tersebut. Jika pembelian dilakukan secara tunai, kas (uang tunai) kita berkurang. Maka pada saat terjadi retur pembelian atas transaksi terebut, kas (uang tunai) yang telah kita keluarkan akan kembali lagi. Dengan kata lain kas akan bertambah.
Tetapi jika pembelian dilakukan secara kredit, kita memiliki utang. Maka pada saat terjadi retur pembelian atas transaksi terebut, utang yang kita miliki akan berkurang.

Berikut adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat terjadi retur pembelian:
  1. Dikirim kembali sejumlah barang dagang yang dibeli dari PT Triple X sebesar 1.000.000
    Jika pembelian sebelumnya dilakukan secara tunai maka :

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Kas                       1.000.000
       Retur Pembelian                        1.000.000


    Tetapi jika penjualan sebelumnya dilakukan secara kredit maka :

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Utang Usaha            1.000.000
       Retur Pembelian                        1.000.000

Potongan Pembelian (Discount)
Potongan pembelian biasanya diberikan kepada kita (sebagai pihak pembeli) yang membeli barang dalam kuantiti tertentu atau jika kita membayar sejumlah pembelian kredit lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Potongan penjualan juga bersifat mengurangi pembelian, maka akun ini bersaldo normal kredit (bertambah disebelah kredit dan berkurang disebelah debet).

Contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat terjadi potongan penjualan:
  1. Dibeli secara tunai sejumlah barang dagang kepada PT Triple X sebesar 10.000.000 dengan disc.5%.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Pembelian                  10.000.000
       Kas                                          9.000.000
       Potongan Pembelian                        500.000


  2. Tgl 10 Mei dibayar utang atas pembelian kredit sebesar 10.000.000 dengan syarat 2/10 n/30.
    Diasumsikan bahwa pembelian diatas dilakukan pada tanggal 8 Mei.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Utang Usaha              10.000.000
       Kas                                           9.800.000
       Potongan Penjualan                          200.000

Pendapatan Jasa

Pendapatan bersaldo normal di kredit (bertambah disebelah kredit dan berkurang disebelah debet). Pendapatan dapat diterima secara tunai maupun kredit. Jika tunai maka kas (uang tunai) kita akan bertambah tetapi jika pendapatan tersebut ditunda penerimaannya (kredit) maka piutang kita yang akan bertambah.
Berikut adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat pendapatan bertambah:
  1. Diterima pendapatan dari PT Triple X sebesar 5.000.000, baru dibayar sebesar 3.000.000.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Kas                       3.000.000
    Piutang                   2.000.000
    Pendapatan                                 5.000.000

Penjualan, Retur dan Diskon

Penjualan
Penjualan adalah akun yang digunakan untuk perusahaan dagang dan industri tetapi untuk perusahaan jasa akun yang digunakan adalah pendapatan jasa. Sama halnya dengan pendapatan jasa, penjualan juga bersaldo normal kredit (bertambah di sebelah kredit dan berkurang disebelah debet). Penjualan juga dapat diterima secara tunai maupun kredit. Jika tunai maka kas (uang tunai) kita akan bertambah tetapi jika pendapatan tersebut ditunda penerimaannya (kredit) maka piutang kita yang akan bertambah.

Berikut adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat penjualan bertambah:
  1. Dijual sejumlah barang dagang kepada PT Triple X sebesar 5.000.000 dan baru dibayar sebesar 3.000.000.
    Nama Perkiraan      Debet         Kredit
    Kas                       3.000.000
    Piutang                   2.000.000
        Penjualan                               5.000.000

    Karena penjualan tersebut dilakukan dengan cara tunai (3.000.000) dan kredit (2.000.000) maka, kas dan piutang (Harta) bertambah disebelah debet dan penjualan (Pendapatan) bertambah disebelah kredit
Retur Penjualan
Retur penjualan adalah sebuah kondisi dimana terjadi kerusakan atau ketidaksesuaian terhadap barang yang kita jual kepada perusahaan lain sehingga barang tersebut dikembalikan lagi. Karena retur ini bersifat mengurangi akun penjualan maka retur penjualan bersaldo normal debet (bertambah disebelah debet dan berkurang disebelah kredit). Walupun retur bersifat mengurangi akun penjualan, tetapi pada pencatatannya nilai yang diretur tidak mengurangi akun penjualan secara langsung. Itulah mengapa kita perlu membuka akun ini.
Adapun akun yang berdampingan dengan retur penjualan tergantung dengan cara penjualan tersebut. Jika penjualan dilakukan secara tunai, kita menerima kas (uang tunai). Maka pada saat terjadi retur penjualan atas transaksi terebut, kas (uang tunai) yang kita terima akan berkurang seiring berkurangnya penjualan karena retur tersebut.
Tetapi jika penjualan dilakukan secara kredit, kita memiliki piutang. Maka pada saat terjadi retur penjualan atas transaksi terebut, piutang yang kita miliki akan berkurang.

Berikut adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat terjadi retur penjualan:
  1. Dikirim kembali sejumlah barang dagang yang dijual kepada PT Triple X sebesar 1.000.000
    Jika penjualan sebelumnya dilakukan secara tunai maka jurnalnya:

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Retur Penjualan         1.000.000
       Kas                                        1.000.000


    Tetapi jika penjualan sebelumnya dilakukan secara kredit maka jurnalnya:

    Nama Perkiraan      Debet         Kredit

    Retur Penjualan         1.000.000
        Piutang                                  1.000.000

Potongan Penjualan (Discount)
Potongan penjualan biasanya kita berikan kepada pembeli yang membeli barang dalam volume tertentu atau kepada pembeli yang membayar lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Potongan penjualan juga bersifat mengurangi penjualan, maka akun ini bersaldo normal debet (bertambah disebelah debet dan berkurang disebelah kredit).

Contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat terjadi potongan penjualan:
  1. Dijual tunai sejumlah barang dagang kepada PT Triple X sebesar 10.000.000 dengan disc.5%.
    Nama Perkiraan         Debet         Kredit
    Kas                          9.500.000
    Potongan Penjualan         500.000
       Penjualan                                   10.000.000


  2. Diterima pelunasan piutang atas penjualan kredit tgl 10 Mei sebesar 10.000.000 dengan syarat 2/10 n/30.
    Diasumsikan bahwa penjualan diatas dilakukan pada tanggal 8 Mei.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Kas                          9.800.000
    Potongan Penjualan         200.000
       Piutang                                      10.000.000

Perlengkapan, Peralatan dan Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap

Perlengkapan
Perlengkapan adalah material penunjang di dalam operasional perusahaan yang masa manfaatnya kurang dari satu tahun. Material ini dapat habis jika dipakai. Penambahan perlengkapan dapat terjadi jika adanya pembelian atau investasi dalam bentuk perlengkapan. Perlengkapan berkurang jika perlengkapan tersebut telah terpakai, misalnya perlengkapan dalam bentuk pulpen. Jika pada awalnya ada 15 pulpen lalu tersisa 5 buah maka telah terpakai 10 buah. Nilai dari 10 buah pulpen yang sudah terpakai itulah yang akan mengurangi akun perlengkapan.

Berikut adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat perlengkapan bertambah
  1. Ny Nadhyn menginvestasikan perlengkapan sebesar 1.500.000

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Perlengkapan           1.500.000
       Modal                                  1.500.000


  2. Dibeli secara perlengkapan sebesar 1.500.000 dan telah dibayar sebesar 1.000.000.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Perlengkapan           1.500.000
       Kas                                      1.000.000
       Utang Usaha                           500.000


Dibawah ini adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat perlengkapan berkurang

  1. Perlengkapan yang telah terpakai hingga akhir bulan ini sebesar 1.000.000
    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Biaya Perlengkapan    1.000.000
       Perlengkapan                          1.000.000


Peralatan
Peralatan adalah material yang digunakan untuk melakukan operasional perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Sama halnya dengan perlengkapan, peralatan bertambah jika ada penambahan seperti pembelian atau investasi dalam bentuk peralatan. Tetapi peralatan akan berkurang jika terjadi penjualan.
Berikut adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat peralatan bertambah
  1. Ny Nadhyn menginvestasikan peralatan sebesar 5.000.000

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Perlengkapan           5.000.000
       Modal                                  5.000.000


  2. Dibeli secara peralatan sebesar 15.000.000 dan telah dibayar sebesar 10.000.000.

    Jurnalnya :
    Nama Perkiraan      Debet        Kredit
    Perlengkapan           15.000.000
       Kas                                      10.000.000
       Utang Usaha                           5.000.000

    Pembelian diatas dilakukan dengan dua cara yaitu tunai (10.000.000) dan kredit (5.000.000), maka perlengkapan (Harta) bertambah disebelah debet sementara kas (Harta) berkurang disebelah kredit dan utang usaha (Utang) bertambah disebelah kredit.
 Contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat peralatan berkurang
  1. Dijual peralatan bekas kepada PT Triple X sebesar 3.000.000
    Nama perkiraan      Debet       Kredit
    Kas                        3.000.000
       Peralatan                              3.000.000

    Peralatan hanya akan berkurang secara langsung jika dijual, maka kas (Harta) bertambah disebelah debet sementara peralatan (Harta) berkurang disebelah kredit.
Kasus aktiva tetap lainnya seperti mesin, bangunan, kendaraan dan lain-lain sama halnya dengan peralatan baik pada saat bertambah maupun saat berkurang.

Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap

Akumulasi penyusutan aktiva tetap adalah jumlah dari nilai penyusutan yang dikarenakan oleh berkurangnya nilai manfaat. Nilai manfaat yang ada pada suatu aktiva dapat berkurang jika telah dipakai.

(Coba anda bayangkan bila anda membeli sebuah hp dengan harga Rp.2.000.000. Tetapi pada saat anda menjual hp tsb harganya Rp.1.000.000. Mengapa bisa setengah harga? Padahal hp yang anda jual secara fisik tetap utuh tidak tinggal bagian atasnya saja atau bagian bawahnya saja. heheheeee. Harga hp berkurang karena anda sudah menggunakan hp tsb secara otomatis nilai manfaatnya berkurang jadi bukan karena fisik hp nya yang tinggal setengah.)

Walaupun dianggap mengurangi nilai pada suatu aktiva tetapi pada pencatatannya tidak langsung mengurangi aktiva karena secara fisik aktiva tsb tetap utuh. Maka dari itu kita harus membuka akun ini.
Akumulasi penyusutan aktiva tetap bersaldo normal kredit (bertambah disebelah kredit dan berkurang disebelah debet) karena bersifat mengurangi aktiva tetap
walaupun tetap dikelompokan sebagai Harta.

Berikut adalah contoh kasus dan penyusunan jurnal pada saat terjadi penyusutan
  1. Penyusutan peralatan bulan ini ditetapkan sebesar 1.000.000
    Nama perkiraan             Debet        Kredit
    Biaya Peny. Peralatan           1.000.000
       Akum. Peny. Peralatan                        1.000.000

    Penyusunan di atas merupakan penyusunan yang benar dimana nilai peralatan yang telah terpakai akan menjadi biaya penyusutan peralatan (Biaya) yang bertambah disebelah debet dan akumulasi penyusutan peralatan (Harta) bertambah disebelah kredit.
    Ingat penyusutan tidak mengurangi aktiva tetap secara langsung jadi jangan pernah anda menjurnal seperti di bawah ini karena jurnal dibawah ini SALAH.

    Nama perkiraan             Debet         K
    redit
    Biaya Peny. Peralatan           1.000.000
       Peralatan                                         1.000.000
Intinya untuk mengetahui nilai peralatan yang ada anada cukup mengurangi nilai akun peralatan dengan nilai akun akumulasi penyusutan peralatannya.

And I Love Her

Verse 1
Em         Bm          Em           Bm
I give her all my love, That's all I do
Em         Bm          G              A      D
And if you saw my love, You'd love her too, I love her

Verse 2
She gives me everything, And tenderly
The kiss my lover brings, She brings to me, And I love her

Chorus
Bm          D     Bm          A
A love like ours, could never die
Bm         A                 A+D
As long as I have you near me

Verse 3
Bright are the stars that shine, Dark is the sky
I know this love of mine, Will never die, And I love her.

Chorus

Verse 3

What do you think?